Information Technology Infrastructure
Library (ITIL) atau dalam bahasa Indonesianya Pustaka Infrasturktur Teknologi
Informasi merupakan suatu rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta
operasi teknologi
informasi (TI). ITIL jugamenggambarkan praktek terbaik dalam
manajemen layanan teknologi informasi (TI)
dan berfokus pada pengembangan dan pengukuran yang terus menerus terhadap
kualitas dari layanan IT yang diberikan baik terhadap bisnis atau pelanggan.
Fokus dari ITIL sendiri ialah memberikan kontribusi dan keuntungan dalam
menjalankan teknik-teknik dan proses-proses pada organisasi.
Apa tujuannya?
Tujuannya adalah untuk menyediakan
petunjuk untuk praktek terbaik dalam manajemen layanan teknologi informasi. Ini
mencakup pilihan yang dapat diapdopsi dan diadaptasi oleh organisasi
berdasarkan kebutuhan bisnis, keadaan, dan kedewasaan dari penyedia layanan.
Sejak kapan?
Dikembangkan sejak dasawarsa 1980-an,
penggunaannya baru meluas pada pertengahan 1990-an dengan spesifikasi versi
keduanya (ITIL v2) yang paling dikenal dengan dua set bukunya yang berhubungan
dengan ITSM (IT Service Management), yaitu Service Delivery (Antar Layanan) dan
Service Support (Dukungan Layanan).
Pada awalnya ITIL adalah serangkaian
lebih dari 40 buku pedoman tentang pengelolaan layanan IT yang terdiri dari 26
modul. Perpustakaan besar pertama ini juga dikenal sebagai ITIL 1.0. Disebabkan
oleh peningkatan pelayanan dan adaptasi terhadap situasi saat ini dalam
lingkungan (TI) modern ITIL 1.0 di rilis besar dan digabungkan menjadi delapan
inti manual: ITIL 2.0. Pada awal musim panas 2007 ITIL 3.0 diterbitkan. Dengan
struktur yang sama sekali baru dan terdiri dari tiga bidang utama:
* ITIL Core Publikasi
* ITIL Pelengkap Bimbingan
* ITIL Web Support Services
Pada 30 Juni 2007, OGC (Office of Government Commerce)
menerbitkan versi ketiga ITIL (ITIL v3) yang intinya terdiri dari lima bagian
dan lebih menekankan pada pengelolaan siklus hidup layanan yang disediakan oleh
teknologi informasi.Kelima bagian tersebut adalah:
a.)
Service Strategy
Inti dari ITIL Service
Lifecycle adalah Service Strategy. Service Strategy memberikan panduan kepada
pengimplementasi ITSM pada bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai
sebuah kemampuan organisasi (dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan
layanan TI), tapi juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Strategy :
· Service Portfolio Management
·
Financial Management
·
Demand Management
b.)
Service Design
Service Design berisi prinsip-prinsip dan metode-metode desain untuk
mengkonversi tujuan-tujuan strategis organisasi TI dan bisnis menjadi
portofolio/koleksi layanan TI serta aset-aset layanan, seperti server, storage
dan sebagainya.
Ruang lingkup Service Design tidak melulu hanya untuk mendesain layanan TI
baru, namun juga proses-proses perubahan maupun peningkatan kualitas layanan,
kontinyuitas layanan maupun kinerja dari layanan.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Design yaitu:
·
Service Catalog Management
·
Service Level Management
·
Supplier Management
·
Capacity Management
·
Availability Management
·
IT Service Continuity Management
·
Information Security Management
c.)
Service Transition
Service Transition menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat
mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang
baru maupun layanan TI yang dirubah spesifikasinya ke dalam lingkungan
operasional. Tahapan lifecycle ini memberikan gambaran bagaimana sebuah
kebutuhan yang didefinisikan dalam Service Strategy kemudian dibentuk dalam
Service Design untuk selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam Service
Operation.
d.) Service Operation
Service Operation merupakan tahapan lifecycle yang mencakup kegiatan
operasional harian pengelolaan layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat panduan
pada bagaimana mengelola layanan TI secara efisien dan efektif. Panduan-panduan
ini mencakup bagaiman menjaga kestabilan operasional layanan TI serta
pengelolaan perubahan desain, skala, ruang lingkup serta target kinerja layanan
TI.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu:
1)
Event Management
2)
Incident Management
3)
Problem Management
4)
Request Fulfillment
5)
Access Management
e.)
Continual Service Improvement
Continual Service Improvement (CSI) memberikan panduan penting dalam
menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan
pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari
manajemen kualitas. Penerapan ini merupakan pendahuluan dari Countinual Service Inprovement (CSI)
berdasarkan ISO/IEC 20000, yang merupakan :
- Mendefinsikan pemeriksaan yang dibutuhkan dalam melakukan eksekusi pada tahapan pemeriksaan.
- Mengidentifikasikan komparisasi tampilan berdasarkan CSI serta life cycle yang lainnya.
- Mengidentifikasikan proses aktivitas yang membutuhkan pengenalan.
- Mengidentifikasikan kewajiban dan wewenang dari manajemen.
- Mencari tools yang dibutuhkan untuk mendukung dan memproses.
referensi :
http://satryaadipratama.blogspot.co.id/2010/08/technology-infrastructure-library-itil.html
https://mumtazgalery.wordpress.com/2013/12/11/apa-sih-it-infrastruktur-library-itil-itu/
No comments:
Post a Comment